Mungkin bagi anda, saya tidak lebih dari sampah.
Saya tau diri siapa saya,
Saya Cuma anaknya orang kere, yang mungkin tidak bisa membahagiakan adik anda,
Tapi sebisa mungkin saya berusaha,
Saya hanya bisa diam, saat (Dia) cerita, kalau dia dijodohin,
Mungkin saya tidak pantas berbicara seperti ini,
Siapa sich saya,??!! Cuman anak ingusan!!
Pada awalnya kami pesimis dengan hubungan kami, dimulai dengan begitu banyaknya perbedaan,
Tapi dengan sebuah janji!!! Semua mampu kami lalui
Dulu saat anda tidak menyetujui hubungan saya dengan (Dia), saya hanya mampu memberikan sebuah pengertian, Bahwa anda adalah seorang kakak yang ingin melindungi adiknya, saya bisa berpikir seperti itu Karena (Dia) pernah bercerita :
“Dulu itu masku punya pacar, tapi begitu pacarnya itu minta nikah, masku minta putus dengan alasan nunggu aku lulus,”
Karena kata – kata itulah saya berusaha mengerti posisi anda sebagai seorang kakak,
Saya bahkan tidak berani ke rumah anda, bukan karena saya takut,! Tapi karena (Dia) melarang saya dengan alasan anda pernah bicara seperti ini sama (Dia) :
“Kapan eneg wong lanang ndolani kowe, mboh kuwi koncomu, mboh kuwi gurumu, kowe g bakal tak sekolahke,” itu kata (Dia) waktu itu,
Makanya saya tidak pernah kerumah anda,!!! Karena bagi saya, (Dia) masih memiliki masa depan,
Bukankah egois,!! Kalau mengorbankan masa depan (Dia) demi hubungan kami.,,
Selama pacaran, saya Cuma berusaha memberikan yang terbaik untuk dia,
Saya berusaha menjadi seorang ayah baginya, karena saya tau perasaan dia saat ini,
Saya berusaha menjadi seorang kakak, karena dia merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari anda,
Bahkan saya berusaha menjadi anak kecil, untuk liat dia tersenyum,
2 tahun,!! Itu adalah waktu yang saya siapkan untuk mendapat persetujuan dari anda,
2 tahun, , , (Dia) baru lulus
Tapi kemaren, semua harapan dan mimpi itu seakan pupus, , ,
Mungkin semuanya memang tidak memiliki arah menuju cahaya terang ,
Satu permintaan saya, tolong sayangi dia, bukannya saya sok tahu atau apa,
Tapi (Dia) merasa kurang kasih kasing sayang dari anda, seorang kakak,
Setelah ini saya bukan apa – apa lagi, saya dan (Dia) sudah memiliki jalan masing – masing
Untuk ke depannya, saya mohon!!
Anda sebagai seorang kakak Lindungi dan sayangi dia, sebagai seorang adik,
Setelah ini dia akan lebih membutuhkan anda,..
Sekali lagi saya mohon,!!
Terima kasih untuk semuanya,....
Dan maaf bila saya pernah berbuat salah, , ,
Saya tau diri siapa saya,
Saya Cuma anaknya orang kere, yang mungkin tidak bisa membahagiakan adik anda,
Tapi sebisa mungkin saya berusaha,
Saya hanya bisa diam, saat (Dia) cerita, kalau dia dijodohin,
Mungkin saya tidak pantas berbicara seperti ini,
Siapa sich saya,??!! Cuman anak ingusan!!
Pada awalnya kami pesimis dengan hubungan kami, dimulai dengan begitu banyaknya perbedaan,
Tapi dengan sebuah janji!!! Semua mampu kami lalui
Dulu saat anda tidak menyetujui hubungan saya dengan (Dia), saya hanya mampu memberikan sebuah pengertian, Bahwa anda adalah seorang kakak yang ingin melindungi adiknya, saya bisa berpikir seperti itu Karena (Dia) pernah bercerita :
“Dulu itu masku punya pacar, tapi begitu pacarnya itu minta nikah, masku minta putus dengan alasan nunggu aku lulus,”
Karena kata – kata itulah saya berusaha mengerti posisi anda sebagai seorang kakak,
Saya bahkan tidak berani ke rumah anda, bukan karena saya takut,! Tapi karena (Dia) melarang saya dengan alasan anda pernah bicara seperti ini sama (Dia) :
“Kapan eneg wong lanang ndolani kowe, mboh kuwi koncomu, mboh kuwi gurumu, kowe g bakal tak sekolahke,” itu kata (Dia) waktu itu,
Makanya saya tidak pernah kerumah anda,!!! Karena bagi saya, (Dia) masih memiliki masa depan,
Bukankah egois,!! Kalau mengorbankan masa depan (Dia) demi hubungan kami.,,
Selama pacaran, saya Cuma berusaha memberikan yang terbaik untuk dia,
Saya berusaha menjadi seorang ayah baginya, karena saya tau perasaan dia saat ini,
Saya berusaha menjadi seorang kakak, karena dia merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari anda,
Bahkan saya berusaha menjadi anak kecil, untuk liat dia tersenyum,
2 tahun,!! Itu adalah waktu yang saya siapkan untuk mendapat persetujuan dari anda,
2 tahun, , , (Dia) baru lulus
Tapi kemaren, semua harapan dan mimpi itu seakan pupus, , ,
Mungkin semuanya memang tidak memiliki arah menuju cahaya terang ,
Satu permintaan saya, tolong sayangi dia, bukannya saya sok tahu atau apa,
Tapi (Dia) merasa kurang kasih kasing sayang dari anda, seorang kakak,
Setelah ini saya bukan apa – apa lagi, saya dan (Dia) sudah memiliki jalan masing – masing
Untuk ke depannya, saya mohon!!
Anda sebagai seorang kakak Lindungi dan sayangi dia, sebagai seorang adik,
Setelah ini dia akan lebih membutuhkan anda,..
Sekali lagi saya mohon,!!
Terima kasih untuk semuanya,....
Dan maaf bila saya pernah berbuat salah, , ,